Jangan Pasang Behel Sembarangan

     Saat ini behel sedang menjadi tren, terutama di kalangan anak-anak muda yang ingin gaul. Behel ini sebenarnya merupakan suatu alat untuk merapikan posisi gigi, dan merupakan lingkup kerja dokter gigi. Namun saat ini, juga banyak beredar behel-behel yang disebut sebagai fashion behel, yang dipasang para tukang gigi bahkan salon-salon kecantikan. Nah, apa sih bedanya ?

     Salah satu bedanya adalah prosedur persiapan yang dilakukan sebelum behel dipasang. Nah, saat ini kami akan menjelaskan prosedur-prosedur yang akan dilakukan oleh dokter gigi sebelum memasang behel pada gigi anda.  Kami, para dokter gigi, melakukan semua prosedur ini adalah untuk  mengidentifikasi kelainan dalam rongga mulut dan gigi secara teliti, membuat perencanaan perawatan yang matang, sekaligus menghindari malpraktik dan kelalaian dalam merawat anda. Sudah pasti prosedur ini tidak akan dilakukan oleh para tukang gigi dan salon. Bukannya karena mereka lebih praktis dan ahli dari kami, namun karena mereka tidak pernah diajarkan tentang dasar-dasar perawatan behel secara benar, sehingga prosedur perawatan yang dilakukan bisa dikatakan hasil "gambling", tidak pasti, kira-kira, dan hanya berbasis pada pengalaman saja.

Prosedur persiapan sebelum perawatan dengan behel ( Fixed Orthodontics ) :

Ketika anda pertama kali datang ke dokter gigi untuk memperbaiki gigi anda yang tidak rapi, maka dokter gigi akan melakukan hal berikut :

1. Anamnesis : Dokter gigi akan menanyakan apa yang menjadi keluhan utama anda, kebiasaan buruk yang berkaitan dengan keluhan anda, riwayat gigi anda ketika masih kecil, bahkan akan menanyakan apakah di dalam keluarga anda ada yang memiliki masalah yang sama dengan anda.

2. Pemeriksaan rongga mulut: Dokter gigi akan memeriksa susunan gigi anda. Melihat posisinya ketika gigi anda beroklusi ( rahang atas bertemu rahang bawah ). Melihat adakah gigi yang perlu ditambal atau dicabut ( kalau masih ada yang lubang , beresin dulu lah yaooo, supaya pas dipasang behel tidak tambah parah, karena pembersihan akan lebih sulit).

3. Pencetakan rahang : Pencetakan rahang dilakukan agar dokter gigi dapat mempelajari bagaimana kondisi gigi anda sebenarnya .Dokter gigi akan melihat hasil cetakan itu berulang-ulang, mengukurnya dengan penggaris, bahkan membuat simulasi hasil perawatan dari cetakan rahang itu. Nah, kalau anda akan dipasang behel tanpa dicetak terlebih dahulu, bahkan sudah langsung dipasang saat anda datang pertama kali, anda bisa bayangkan kan, apakah si operator punya perencanaan yang matang untuk gigi anda?

4. Foto wajah : Anda akan difoto dari depan dan samping . Hal ini untuk mengetahui tipe wajah anda, apakah lebar, atau sempit, panjang, atau pendek. Foto dari samping adalah untuk melihat profil anda. Bagaimana posisi bibir anda, apakah maju atau mundur, bagaimana posisi dagu anda, maju atau mundur. Walaupun kelihatannya sepele, foto ini sangat penting, bahkan dapat digunakan untuk menentukan apakah diperlukan pencabutan gigi dalam perawatan nanti.

5. Foto Rontgen Cephalometri: Nah, kalau yang ini akan dilakukan di Laboratorium Klinik, tempat yang sama ketika anda ingin periksa darah dan lain-lain. Wajah anda akan difoto dengan x-ray dari samping. Data yang didapatkan dari foto ini sangatlah penting, karena dapat melihat posisi gigi-gigi anda terhadap tulang yang tidak dapat diperiksa langsung pada pasien. Dari foto ini bisa ketahuan, rahang atas anda terlalu maju atau normal, rahang bawah anda terlalu maju atau mundur, gigi anda terlalu condong ke depan atau tidak, dan sebagainya. Penting banget kan? Bisa bayangkan jika tidak dilakukan rontgen ini, bisa-bisa gigi atas anda dimundurkan, padahal yang bermasalah gigi bawahnya, atau sebaliknya gigi bawah anda dimundurkan, padahal yang bermasalah gigi atasnya. Wah , bisa berabe dech.

6. Foto rontgen OPG : Foto ini untuk mengetahui, apakah ada benih gigi anda yang belum muncul, misalnya gigi geraham bungsu. Perlu atau tidaknya gigi geraham tersebut dicabut, kondisi akar gigi anda sehat atau tidak. Pada pasien anak, foto ini dapat digunakan untuk memantau pergantian gigi susu dengan gigi penggantinya, dan memprediksi cukup tidaknya rahang untuk menampung gigi-gigi tetap.