Label

Rabu, 02 November 2011

Sakit Gigi atau Trigeminal Neuralgia ?

Seorang wanita,inisial MS,  33 th, datang mengeluh gigi bawah kirinya sakit. Menurut pasien, ada 2 gigi bawah kirinya yang dirasakan bermasalah. Intensitas sakit cukup berat, menjalar hingga ke kepala, pasien mengatakan mirip dengan migren, sakit sekali sampai tidak bisa melakukan aktivitas.  Sudah dicoba minum analgesic yaitu Cataflam 50 mg 3 kali sehari namun hanya mengurangi rasa sakit, tidak dapat menghilangkannya. Pada waktu sakit , jika digunakan untuk makan, setelah itu sakit dirasakan bertambah parah. Sakit bertambah parah juga jika disentuh atau ditekan.
2 minggu yang lalu, pasien berkunjung ke dokter gigi untuk memeriksakan giginya. Oleh dokter gigi , gigi geraham kecilnya dibuka, dimatikan sarafnya dan ditambal sementara. Setelah itu sakit yang dirasakan pasien dirasa agak berkurang. Namun saat ini mulai timbul lagi.
Pasien mempunyai susunan gigi yang berjejal dengan pewarnaan intrinsic, diduga karena sewaktu dalam kandungan, ibunya mengkonsumsi banyak antibiotic. Ibunya memiliki riwayat kelainan jantung. Pasien mempunyai riwayat alergi Penicillin. Alergi terhadap bahan lainnya belum diketahui.
Setelah diperiksa, di region kiri bawah, gigi premolar 1 ada tambalan amalgam kecil di oklusal. Tambalan tersebut masih dalam kondisi baik. Gigi premolar 2 dalam kondisi ditambal sementara di sebelah distal. Gigi molar satu telah dicabut, alasan tidak diketahui. Gigi molar 2 dan molar 3 terdapat tambalan amalgam cukup besar, namun kondisi tambalan masih baik.
Dari ronsen, tampak tepi tambalan sudah mulai mengkerut, namun jika itu penyebabnya , maka sakit yang ditimbulkan pasti tidak seberat saat ini. Maka saya berkesimpulan, kemungkinan ada keterlibatan dari saraf trigeminus, dalam hal ini kemungkinan pasien menderita Trigeminal neuralgia.
Beberapa kasus yang saya temui selama ini di klinik menunjukkan bahwa tidak semua pasien yang mengeluh sakit gigi itu benar-benar sakit gigi. Hal ini menyebabkan banyak tindakan dari dokter gigi yang tidak perlu seperti perawatan endodontik, penambalan, perawatan sendi temporomandibuler, hingga ke pencabutan. Jika anda mengalami masalah seperti di atas, dan sudah dokter gigi tidak menemukan kelainan yang berarti pada gigi anda, ada kemungkinan anda menderita Trigeminal Neuralgia.
- When the trigeminal nerve becomes irritated or is squeezed by a blood vessel, pain is felt in the distant nerve endings -- a condition called neuralgia-
Dr. Graff-Radford dalam www.dentistry.com
Faktanya :

  • Rasa nyeri neuralgia ini berasal dari cabang saraf trigeminus di daerah wajah



    • Terdapat 3 cabang saraf Trigeminus : ophtalmicus, maksila, dan mandibula. Nyeri trigeminal neuralgia lebih sering terjadi pada daerah maksila dan mandibula
    • Anda akan merasa nyeri pada daerah tulang pipi, hidung, bibir atas, gigi atas, pipi bawah, bibir bawah, atau rahang.Beberapa pasien menyangka nyeri ini disebabkan karena giginya yang berlubang

  • Pada sebagian besar kasus ( 97%), nyeri ini dirasakan hanya pada satu sisi wajah.




  • Trigeminal neuralgia lebih sering mengenai wanita dengan umur lebih dari 50 tahun. Walaupun ada beberapa kejadian pada pasien di bawah 30 tahun.
  • 1 komentar:

    1. salam semuanya ,

      saya debi (25th) ingin berbagi pengalaman trigeminal yang diderita mama saya selama kurang lebih 6 tahun

      mama saya mengalami sakit TN diumur 44 tahun , berbagai cara alternative kami tempuh dari pengobatan pijat , akupuntur , dan obat-obatan herbal sebelum dokter diagnosa TN kami sempat pergi kesemua dokter THT dan tidak ada jawaban sampai akhirnya dokter menganjurkan untuk poeriksa MRI

      kami melakukan terapi tidak ada hasil sampai minum obat setiap haripun tidak mempan. setelah melkakukan proses MRI kami dianjurkan ke dokter bedah syaraf di Rumah Sakit Kencana nama dokter yang membantu kami adalah Dr. Setya Widi dan praktek di RSCM / RSCM kencana. Kami merasa terbantu dengan beliau.

      Beliau mengatakan hanya dapat disembuhkan dengan jalur operasi.Keluarga pun takut resikonya, tetapi dokter bilang resiko yang dihadapkan sangat kecil.

      Tidak tahan melihat mama sakit, kami sekeluarga memutuskan untuk melakukan tindak operasi. Karena biaya yang dibutuhkan tidaklah kecil , saya anjurkan untuk para bapak/ibu sekalian untuk mulai membuat BPJS karena sangat efektif , mungkin diawal sangatlah rumit dalam pengurusannya tetapi karena kesabaran dan bantuan keluarga semuapun membuahkan hasil.

      Kami hanya menunggu 2 bulan setelah pengurusan BPJS di RSCM dan mendapatkan telephn dari Rumah sakit untuk tindak operasi.

      Saya ingatkan sebelumnya untuk periksa ke Rumah Sakit Kencana milik RSCM di Salemba Jakarta dan bertemu dengan DR Setya Widi di Bedah Syaraf , pemeriksaan awal tidak gratis karena di Kencana tetapi operasi Dr Setya Widi menganjurkan untuk menggunakan BPJS , Dr yang saya sangat reccomand karena senior dalam pembedahan syaraf disamping itu beliau sangatlah baik hati.

      Di tanggal 15 Maret 2016 , akhirnya mama dioperasi dengan DR setya Widi sendiri bersama team. Kami menunggu 4 jam untuk operasi dan sangat bahagia ketika mengetahui keluhan di Pipi dan Rahang sudah sembuh total.

      Untuk informasi lebih lanjut mengenai penglaman saya dengan senang hati dapat menghubungi 081289183899 dengah saya sendiri Debi.

      Saya share pengalaman saya untuk membantu rekan-rekan semua. Terimakasi dan semoga cepat sembuh.

      BalasHapus